Lalu Putri Marino akan berperan sebagai Arum, gadis independen dan penuh rasa ingin tahu. Ada juga Arya Saloka akan berperan sebagai Lebas, anak bungsu Soeraja yang hidup dengan caranya sendiri. Gadis Kretek juga didukung oleh sederet aktor ternama lainnya, yaitu Tissa Biani, Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman
Sebuahcerita yang baik selalu mengundang rasa penasaran yang teramat dalam, menggali setiap lubuk keingintahuan yang tak habisnya. mengisahkan tentang kerinduan seorang anak terhadap ayahnya yang tengah bertugas menjaga perbatasan, di sebuah tempat yang dipenuhi salju, la menulis sebuah cerpen yang mengharukan dengan judul */ Mss You, Dady
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS sajak sederhana mengharukan yang mengisahkan cerita rakyat . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
mitosadalah jenis cerita rakyat yang mengisahkan mengenai manusia atau makhluk dan peristiwa luar biasa yang di luar logik fikiran manusia. Selain itu, mitos berkonsepkan tentang kejadian alam semesta, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, bentuk muka bumi dan kejadian alam. Dalam pada itu, mitos dikatakan bercorak sejarah melalui tokoh yang
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Sajak Sederhana Mengharukan Mengisahkan Cerita Rakyat TTS atau teka-teki silang adalah permainan yang cocok untuk mengisi waku luang. TTS cukup menyenangkan, dapat mengasah otak untuk berpikir, melatih menyelesaikan masalah, hingga menambah wawasan. Teka-teki silang bisa ditemukan di mana saja, mulai dari koran, majalah, hingga dalam bentuk aplikasi game. Soal TTS pun beragam dan memuat apa saja terkait benda, hewan, tempat, peristiwa, hingga berbagai istilah kata di dalam kamus. Tak heran jika menjawab soal TTS tidak semudah yang kita bayangkan. Beberapa soal TTS menanyakan definisi kata tertentu yang cukup rumit dan belum kita ketahui. Salah satunya adalah “sajak sederhana mengharukan yang mengisahkan cerita rakyat”, penasaran apa jawabannya? Simak penjelasan berikut ini. Sajak Sederhana Mengharukan Mengisahkan Cerita Rakyat Jawaban yang paling tepat adalah balada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog. Nah karena definisi kata balada yang ada di dalam kamus sesuai dengan pertanyaan, maka Anda tidak perlu ragu lagi menjawab TTS kali ini dengan jawaban balada terdiri dari 6 huruf. Penutup Sekian pembahasan artikel kali ini tentang istilah untuk menyebut sajak sederhana yang mengharukan yang mengisahkan cerita rakyat. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda menyelesaikan soal TTS yang sulit. Back to top button
Sistem kami menemukan 10 jawaban utk pertanyaan TTS sajak sederhana mengharukan mengisahkan ceita rakyat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Pengertian Sajak – Apa yang Anda ketahui tentang pengertian sajak? Apa yang ada di benakmu ketika mendengar sajak? Tidak sedikit orang menyatakan bahwa sajak sama dengan puisi. Namun ternyata keduanya terdapat perbedaan lho. Jika berbicara tentang puisi tentu bahasan yang akan disampaikan adalah mengenai sebuah karya sastra yang sarat dengan kalimat yang mengandung perasaan dan juga pemikiran sebagai wujud dari ekspresi diri. Bagaimana dengan sajak? A. Pengertian SajakB. Sejarah SajakC. Ciri-ciri sajakD. Sifat sajakE. Bentuk sajakF. Jenis sajak1. Unsur bunyi itu sendiria. Sajak sempurnab. Sajak paruhc. Aliterasid. Asonansi2. Posisi kata yang mendominasia. Sajak awalb. Sajak tengahc. Sajak akhir3. Hubungan antarbaris dalam setiap baita. Sajak merata terusb. Sajak berselangc. Sajak berangkaid. Sajak berpeluk4. Sajak bebas5. Keterikatana. Sajak Pantunb. Sajak Syair6. Sajak visualG. Gaya Bahasa Sajak1. Non-bahasa2. Bahasa1. Gaya Bahasa Retoris2. Gaya Bahasa KiasanH. Contoh sajaka. Karangan Chairil Anwar yang berjudul “Sajak Putih”b. Karangan A. Mustofa Bisri yang berjudul “Orang Kecil Orang Besar” Menurut KBBI arti dari sajak itu sendiri adalah suatu karya sastra yang dalam penyajiannya berbentuk baris-baris yang terikat dan teratur. Sajak adalah puisi Melayu moden yang berbentuk karangan berangkap, berbentuk bebas dan tidak terikat pada jumlah baris, perkataan sebaris, suku kata sebaris, rangkap, rima dan sebagainya. Sekilas memang mirip ya, antara puisi dengan sajak namun, jika ditelisik lebih dalam sajak memiliki arti yang lebih spesifik dibandingkan dengan puisi. Bisa dibilang kalau puisi merupakan sastra yang menudungi sajak sementara sajak adalah suatu individu puisi. Untuk dapat lebih memahami apa yang dimaksud dari sajak, Grameds juga dapat melihat berbagai contohnya melalui salah satu buku referensi karya Tere Liye berjudul Sungguh, Kau Boleh Pergi. Sekarang udah tahu kan bedanya, tapi masih penasaran ga sih sama sajak itu sendiri? Biar lebih jelas dan bisa paham sama “sajak” ini, mari tinjau lebih jelas yuk. B. Sejarah Sajak Sastra di Indonesia mulai muncul sejak tahun 1920 dan terus berkembang hingga saat ini baik dalam bentuk ragam prosa maupun puisi. Sajak Indonesia modern pertama adalah sajak yang ditulis oleh M. Jamin atau Muhammad Yamin yang berjudul “Tanah Air”. Namun, sebelumnya juga sudah dikenal sastra Melayu lama yang berupa pantun dan syair. Pantun dan syair ini tergolong pada sastra tradisional atau konvensional. Muhammad Yamin memasuki sajak-sajak tradisional dalam karya-karyanya. Hal ini kemudian diikuti oleh beberapa teman angkatannya dan membentuk era pujangga baru. Perkembangan angkatan pujangga baru mulai dari 1920-1942. Pada periode ini terdapat 134 penyair yang berkontribusi memberikan karya terbaiknya. Beberapa karya yang terkenal pada periode ini yaitu sajak “Nyanyi Sunyi” dan “Buah Rindu” karangan Amir Hamzah, “Mudah Kelana” dan “Puspa Mega” karangan Sanusi Pane, dan “Gamelan Jiwa” karya Armijn Pane. Periode selanjutnya setelah angkatan pujangga baru adalah angkatan 45. Perkembangan pada periode berlangsung mulai dari tahun 1942-1955. Periode ini memiliki ciri aliran realisme atau sangat tergambar kehidupan sehari-hari. Sajak pada periode ini merupakan sajak bebas yang tidak terikat dengan aturan jumlah baris, persajakan, dan periodisitas. Hal ini dikarenakan karya angkatan 45 merupakan respon dari angkatan pujangga baru. Pelopor pada angkatan 45 yang terkenal adalah Chairil Anwar dengan puisinya dalam “Deru Campur Debu” dan “Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan yang Putus”. Memasuki tahun 1950-an munculah puisi epik yang terkenal yaitu “balada”. Masa ini berlangsung mulai dari 1950-an hingga 1960. Balada menjadi terkenal setelah dipelopori oleh Rendra pada saat itu. Pada awal 1970 hingga 1990 mulai ditemukannya penyair-penyair berbakat dengan timbulnya periode sastra terkhusus puisi yang memiliki corak dan ciri tersendiri. Perkembangan puisi era ini sangat banyak daripada sebelum-sebelumnya. Penyair yang terkenal pada masa ini yaitu Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi Wm, Ibrahim Sattah dll. Berbicara karya sastra terdapat 2 istilah yang sering dilontarkan yaitu sajak dan puisi. Istilah puisi itu sendiri berasal dari bahasa belanda yaitu “poezie” sementara sajak yaitu “gedicht”. Diantara keduanya, sajak tidak langsung dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia berbeda dengan puisi. Lain halnya dalam bahasa inggris yang memberikan perbedaan diantara keduanya dengan sebutan “poetry” untuk puisi dan “poem” untuk sajak. Indonesia melayu sebelum mengenal istilah di antara keduanya hanya mengenal satu istilah yaitu “sajak”. Sajak ini sudah menggambarkan poezie dan gedicht. Oleh karena itu, istilah sajak dan puisi tidak dikacaukan. Sebagai contoh, antologi puisi dari puisi Chairil Anwar untuk menunjuk jenis sastranya sementara untuk individu sajak Aku. Contoh lainnya adalah buku karya Jun Choi dengan judul Orang Suci, Pohon Kelapa yang ada dibawah ini. C. Ciri-ciri sajak Seperti halnya karya sastra yang lainnya, sajak juga memiliki ciri-ciri nih. Menurut Hasanudin 200232, ia membedakan bentuk sajak dengan prosa melalui ciri-ciri sebagai berikut Sajak memiliki ciri yang utama yaitu adanya monolog atau larik, hal ini disebabkan karena sajak bukanlah suatu deretan peristiwa sehingga di dalamnya tidak ditemukan adanya suatu alur atau plot. Sajak memiliki sifat yaitu tidak mengikuti struktur logis dalam kalimatnya sehingga berkemungkinan ditemukan adanya penyimpangan demi memunculkan irama sebagai kepentingan kepuitisan. Bahasa yang digunakan umumnya adalah bahasa konotatif atau timbulnya nilai rasa dalam kalimat . Untuk lebih memahami karya sastra yang satu ini,Grameds dapat melihat contohnya melalui buku Melukis Asa yang berisikan berbagai kumpulan sajak yang bisa kamu dapatkan di Gramedia. D. Sifat sajak Sajak memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu Sajak memiliki irama dalam kalimatnya atau terdapat kesesuaian antara isi dan tata bahasanya Terdapat kebebasan dalam pengucapan bunyi Antara bunyi atau rima pada ujung-ujung baris memiliki keleluasaan atau tidak mengemukakan pertentangannya Jumlah baris dapat berubah-ubah pada setiap baitnya Setiap baris-baris akan membentuk bait E. Bentuk sajak Istilah dalam puisi biasa dikenal sebagai rangkap. Batas minimum dalam puisi yaitu satu. Biasanya dalam memperlihatkan sajak, dapat dilihat dengan mengetahui barisnya. Hubungan antara baris dengan rangkap ini terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya sebagai berikut Monoton Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki satu baris dalam satu rangkap Distikon Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki dua baris dalam satu rangkap Terzina Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki tiga baris dalam satu rangkap Quatrain Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki empat baris dalam satu rangkap Quint Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki lima baris dalam satu rangkap Sekstet Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki enam baris dalam satu rangkap Septam Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki tujuh baris dalam satu rangkap Oktaf Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki delapan baris dalam satu rangkap Soneta Suatu istilah yang digunakan dalam sajak yang memiliki dua sembilan dalam satu rangkap, Baca juga Contoh Puisi Anak Sekolah F. Jenis sajak Jenis sajak berdasarkan Unsur bunyi terbagi ke dalam beberapa bagian 1. Unsur bunyi itu sendiri a. Sajak sempurna Sajak sempurna adalah sajak yang memiliki ulangan bunyi timbul sebagai akibat adanya ulangan kata. Contoh dari sajak sempurna sebagai berikut Kalau sudah bisa berenang Ingat-ingat pada basahnya Kalau sudah merasa senang Ingat-ingat masa susahnya b. Sajak paruh Sajak paruh adalah sajak yang memiliki ulangan bunyi yang dalam sebagian baris dan kata-kata tertentu. Contoh dari sajak paruh sebagai berikut Sisi timur hancur Sisi selatan curam Sisi barat gelap Sisi utara berbisa Kau dan aku tiarap dan Berdebar-debar memeluk bantal Sisi atas bocor Sisi bawah susah Sisi kiri dikebiri Sisi kanan ditikam Kau dan aku tengkurap di langit F. Rahardi, “Berita Libanon”, Sumpah WTS, 1985 c. Aliterasi Asonansi merupakan ulangan bunyi konsonan yang termuat pada baris puisi Sehingga menimbulkan irama tertentu. Contoh aliterasi ”menghantar bahtera ke segara darma”. Pada kalimat tersebut huruf “r” yang bersumber dari kata “hantar” dan “darma” tidak membentuk aliterasi. Namun, kata “bahtera” dan “segara” memiliki bunyi konsonan berulang pada kedudukan yang diberi penekanan. Lain halnya dengan “Ibu adalah awan indah terbang rendah” bunyi yang terdengar dari huruf “h” bukanlah sebuah aliterasi. d. Asonansi Asonansi merupakan ulangan bunyi bukan konsonan yang termuat pada baris puisi Sehingga menimbulkan irama tertentu. Sebagai contoh bentuk asonansi misalnya “Pergi saja sana! Kita sudah tidak pantas lagi bersama”. Jika dirasakan terdapat bunyi yang berulang dengan huruf vokal “a” pada kutipan tersebut. Pengulang tersebut memberikan kesan marah yang ingin disampaikan oleh pengarang[a3] . 2. Posisi kata yang mendominasi a. Sajak awal Sajak awal merupakan ulangan bunyi yang ditemukan pada tiap awal baris. Contoh sajak awal pada bait ke-2 dari puisi yang berjudul “Baju Baru Warna Biru” sebagai berikut Mama kelak aku sudah dewasa dan bekerja Akan kubalas semua jasamu Mama maafkan aku kadang membuatmu Menangis dan berduka Aku akan berjanji akan menjadi anak yang Berbakti Zahrani, tp th 45 Pada sajak di atas terdapat pengulangan konsonan /m/ di awal baris yaitu kata “mama” dan kata menangis”. Inilah yang disebut sebagai sajak awal. b. Sajak tengah Sajak tengah merupakan ulangan bunyi yang ditemukan pada tengah baris. Contoh dari sajak tengah dari puisi yang ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri adalah sebagai berikut puan jadi celah celah jadi sungai sungai jadi muare muare jadi perahu perahu jadi buaye buaye jadi puake puake jadi pukau pukau jadi mau … c. Sajak akhir Sajak awal merupakan ulangan bunyi yang ditemukan pada akhir baris. Contoh sajak akhir dapat dilihat pada bait I dari puisi yang berjudul “Bakti Guruku”. Selamat pagi anak-anak sapa hangat penuh senyum semangat kau tebar ilmu yang bermanfaat demi anak didik kau berikan nasehat jasa muliamu guncangkan akherat Zahrani, tp th 15. Pada kutipan di atas sajak akhir terdapat pada baris kedua, tiga, empat, dan lima. Keempat baris tersebut memiliki bunyi akhir yang sama yaitu /at/. Sajak akhir pada kutipan di atas berfungsi untuk memberikan penekanan pada bunyi tertentu dan juga memberikan keindahan bagi puisi. 3. Hubungan antarbaris dalam setiap bait a. Sajak merata terus Sajak merata memiliki ciri khas yaitu setiap akhir kata memiliki perulangan bunyi yang sama, misal a,a,a,a atau b,b,b,b. Contoh sajak merata yaitu Mari kita bersama-sama Naik sepeda bersuka ria Jangan lupa ajak kawan serta Agar hati yang sedih jadi terlupa b. Sajak berselang Sajak berselang memiliki ciri khas yaitu setiap baris memiliki pola perulangan bunyi yang saling berselang, misal a,b,a,b. Contoh sajak berselang yaitu Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke ketepian Bersakit- sakit dahulu Bersenang- senang kemudian c. Sajak berangkai Sajak berangkai memiliki ciri khas yaitu setiap 2 baris memiliki pola perulangan bunyi yang berulang, misal a,a,b,b. Contoh sajak berangkai yaitu perahu jadi buaye buaye jadi puake puake jadi pukau pukau jadi mau d. Sajak berpeluk Sajak berpeluk memiliki ciri khas yaitu terdapat perulangan bunyi yang sama di tengah baris, misalnya a,b,b,a. Contoh sajak berangkai yaitu Gelombang menari ditingkah angin Camar-camar berebut ikan Biru laut biri ikan-ikan Aku pun ingin menjelma angina 4. Sajak bebas Sajak bebas adalah sajak yang tidak terikat akan bentuk dan aturan sehingga sajak bebas juga disebut sebagai prosa. 5. Keterikatan a. Sajak Pantun Sajak pantun memiliki 4 baris dimana terdapat pola a,b,a,b yang mana memiliki karakter seperti sajak berselang. Pantun memiliki 4,8 atau 12 suku kata di Setiap barisnya. Dua baris di awal sebagai pembayang, sementara dua baris akhir sebagai isi atau maksud dari pantun itu sendiri. b. Sajak Syair Sajak syair memiliki karakter yang mirip dengan sajak merata. Empat baris dalam setiap rangkap pada sajak syair memiliki rima yang sama. Serupa dengan sajak pantun Setiap baris memiliki 4,8, atau 12 suku kata. Isi dari syair biasanya berupa suatu cerita atau peristiwa, 6. Sajak visual Sajak visual adalah sajak yang isinya berupa penggambaran dari suatu objek atau benda. Pelajari bagaimana cara menulis berbagai karya sastra melalui buku Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya. G. Gaya Bahasa Sajak Gaya bahasa adalah bagaimana cara pengarang dalam mengungkapkan apa yang dipikirkannya dengan bahasa yang khas yang mencirikan karakter jiwa seorang pengarang. Gaya bahasa sangat dibutuhkan dalam karya sastra salah satunya sajak. Biasanya penyair menggunakan kesan yang padat dan singkat tetapi kaya akan makna dalam mengungkapkan maksud yang dituangkannya. Penggunaan gaya bahasa dalam menuliskan sastra memberikan kesan menarik bagi yang akan menikmati sastra tersebut. Berbagai tips untuk meningkatkan keterampilan menulis yang kamu miliki serta membuka wawasan sebagai penulis dapat kamu temukan melalui buku Rahasia Penulis Bukan Sekadar Tips Menulis. Dilihat dari jenis-jenisnya gaya bahasa dibagi menjadi 2 bagian menurut Keraf 2010115. 1. Non-bahasa Gaya bahasa pada jenis ini meliputi Gaya bahasa berdasarkan pengarang Gaya bahasa berdasarkan masa Gaya bahasa berdasarkan medium Gaya bahasa berdasarkan subjek Gaya bahasa berdasarkan tempat Gaya bahasa berdasarkan hadirin Gaya bahasa berdasarkan tujuan. 2. Bahasa Gaya bahasa pada jenis ini meliputi Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata atau diksi Gaya bahasa berdasarkan nada yang terkandung dalam kalimat Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Gaya bahasa jika ditinjau dari langsung tidaknya makna 1. Gaya Bahasa Retoris Aliterasi Asonansi Anastrof Apofasis atau Preterisio Apostrof Asindeton Polisindeton Kiasmus Elipsis Eufimismus Litotes Histeron Proteron Pleonasme dan Tautologi Perifrasis Prolepsis atau Antisipasi Erotesis atau Pertanyaan Retoris Silepsis dan Zeugma Koreksio atau Epanortosis Hiperbol Paradoks Oksimoron 2. Gaya Bahasa Kiasan Metafora Alegori, Parabel, dan Fabel Personifikasi atau Prosopopoeia Alusi Eponim Epitet Sinekdoke Metonimia Antonomasia Hipalase Ironi, Sinisme, dan Sarkasme Satire Innuendo Antifrasis Pun atau Paronomasia H. Contoh sajak a. Karangan Chairil Anwar yang berjudul “Sajak Putih” … Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita mati datang tidak membelah b. Karangan A. Mustofa Bisri yang berjudul “Orang Kecil Orang Besar” Ayahnya berkata Anakku, Kau sudah pernah menjadi anak kecil Janganlah kau nanti menjadi orang kecil Orang kecil-kecil perannya Kecil perolehannya, tambah si Ibu Ya, lanjut ayahnya Orang kecil sangat kecil baginya Anak kecil masih mending bagiannya Anak kecil masih mendingan Regek Ayahnya dan Ibu berganti-ganti menasehati Ingat jangan sampai jadi orang kecil Orang kecil jika ikhlas diperas Jika diam ditikam Jika protes dikentes Jika usil dibedil Orang kecil jika hidup di persoalkan Jika mati di persoalkannya didegarkan Suaranya diperhitungkan Orang kecil tak boleh memperdengarkan rengekan Suaranya tak suara Lebih baik jadilah orang besar Bagiannya selalu besar Orang kecil jujur dibilang tolol Orang besar tolol dibilang jujur Orang kecil berani di kata kurang ajar Orang besar kurang ajar di kata berani Orang kecil mempertahankan hak Disebut pembikin onar Orang besar merampas hak Disebut pendekar Itulah seluk beluk tentang sajak yang harus diketahui mulai dari pengertian, ciri, jenis hingga contoh-contoh sajak. Semoga menjadi inspirasi bagi kamu yang tertarik menulis sajak. Semoga bermanfaat! Baca juga artikel lainnya berikut ini Cerita Nonfiksi Pengertian, Ciri, Bentuk, Jenis, Cara Membuat dan Contoh Kumpulan Contoh Pantun Jenaka Berbagai Tema Contoh Pantun Anak-anak Pantun Jenaka, Nasihat, Suka Cita ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Balada memiliki arti dalam bidang ilmu memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga balada dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Balada Sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang berupa nyanyian dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang berupa nyanyian dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog. Balada memiliki arti dalam bidang ilmu sastra.
sajak sederhana mengharukan yang mengisahkan cerita rakyat